Selasa, 16 Desember 2014

PEMBAYARAN ELEKTRONIK

Sistem pembayaran elektronik adalah sistem pembayaran alternatif yang memudahkan konsumen melakukan pembayaran melalui jaringan atau internet. Dalam sistem pembayaran elektronik, semua data pembayaran terdigitalisasi. Ada dua jenis sistem pembayaran elektronik:
  1. Electronic Cash/E-Cash (token-based system): seperti layaknya pembayaran tunai secara fisik yang merepresentasikan nilai pembayaran.
  2. Credit/Debit System (account-based system): berupa “pesan” untuk mentransfer pembayaran (tidak merepresentasikan secara langsung nilai pembayaran).

Pada setiap metode umumnya ada 4 pihak yang terlibat yaitu:
  1. Issuer. Bank atau lembaga selain bank yang mengeluarkan instrumen e-payment untuk digunakan sebagai alat pembelian.
  2. Customer/Buyer. Sekumpulan orang yang melakukan e-payment sebagai pertukaran untuk mendapatkan barang atau jasa.
  3. Merchant/seller. Sekumpulan orang yang menerima e-payment sebagai pertukaran untuk mendapatkan barang atau jasa.
  4. Regulator. Umumnya badan pemerintah yang mengatur regulasi proses pemerintah.

Karakteristik Sistem Pembayaran Elektronik

  1. Applicability: penerimaan dari user ketika menggunakan cara itu untuk membeli barang/jasa.
  2. Easy to use: sistem mudah digunakan oleh siapa saja.
  3. Security: sangat memperhatikan keamanan nilai uang. Penambahan, perubahan, dan pengurangan nilai uang harus dilindungi. Otorisasi terhadap nilai uang hanya bisa dilakukan oleh user saja.
  4. Reliability: Sistem Berjalan dengan baik dan handal.
  5. Trust: tingkat kepercayaan terhadap keamanan uang dan informasi personal.
  6. Scalability: sistem harus terukur dengan perubahan waktu.
  7. Convertibility: memungkinkan dilakukan konversi uang dari satu cara ke cara lainnya termasuk poin ke uang.
  8. Interoperability: sistem dapat dioperasikan oleh banyak penyedia layanan.
  9. Efficiency: biaya yang reasonable dalam menangani micro-payment.
  10. Anonymity: mengutamakan privasi untuk melindungi identitas user.
  11. Traceability: memungkinkan untuk menelusuri keuangan dalam sistem dengan anonymity untuk membangun kepercayaan.
  12. Authorization type: walaupun secara offline atau online transaksi dapat dilakukan dengan cara yang sama.

Pada sistem pembayaran elektronik terdapat sejumlah faktor, meliputi:
  1. Independensi, terkait dengan aplikasi dan instalasi software atau hardware untuk melakukan pembayaran.
  2. Interoperabilitas dan portabilitas, seluruh bentuk e-commerce dijalankan dengan menggunakan sistem spesialisasian yang terhubung dengan sistem dan aplikasi perusahaan lain.
  3. Keamanan, apabila risiko pembayar (pembeli) lebih tinggi daripada risiko penerima (penjual), maka pihak pembayar tidak akan mau menerima metode ini.
  4. Anonimitas, pembayaran secara elektronik (misalnya e-cash) menyediakan fitur untuk melakukan penelusuran identitas pembeli dan pola pembelia yang dilakukan.
  5. Divisibilitas, secara umum, penjual menerima kartu kredit hanya untuk pembelian dengan batas minimum dan maksimum. Pembayaran dengan kartu kredit tidak dapat dilakukan apabila biaya item tersebut terlalu kecil.
  6. Kemudahan dalam penggunaan.
  7. Fee transaksi, pada saat kartu kredit digunakan, pihak pedagang akan membayar fee transaksi hingga 3% dari harga pembelian item. Fee ini menjadi penghalang untuk mendukung pembelian yang lebih kecil dengan kartu kredit, yang menyisakan tempat untuk bentuk pembayaran alternatif.
  8. Regulasi, metode pembayaran baru (misalnya e-cash, e-payment, kartu kredit, dll) akan menghadapi sejumlah hambatan regulatori yang ketat.

Keuntungan Sistem Pembayaran Elektronik

Bagi konsumen

  1. Informasi akun konsumen cukup dilakukan pada saat pertama kali bertransaksi Informasi pembelian disimpan di dalam server basis data perusahaan.
  2. Untuk berbelanja kembali, cukup dengan login (usernama & password).
  3. Pelaksanaan transaksi cukup dengan “klik”.

Bagi perusahaan

  1. Menghemat biaya (administrasi).
  2. Meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan.
  3. Konsumen cenderung untuk kembali berbelanja.

Kerugian Sistem Pembayaran Elektronik

Bagi konsumen

  1. Keamanan yang kurang selama bertransaksi secara online.
  2. Kasus pembobolan kartu kredit bisa saja terjadi.
  3. Penyadapan user ID dan password merupakan beberapa bentuk kecurangan pada sistem pembayaran secara elektronik.

Bagi perusahaan

  1. Pihak penjual kemungkinan akan menghadapi berbagai bentuk kecurangan transaksi.
  2. Penjual juga memerlukan sejumlah dana untuk memerangi berbagai bentuk kecurangan, misalnya dana untuk pengembangan tools internal, pemeriksaan staff, serta jasa dan alat pihak ketiga.

Hal Penting terkait Sistem Pembayaran Elektronik

  1. Gunakan virus protection software.
  2. Pastikan bahwa pengiriman informasi credit card dilakukan melalui server yang aman.
  3. Internet browser akan memberikan “tanda” untuk suatu server yang aman (berupa: lock or key icon). Biasanya, situs yang aman menggunakan URL dengan protokol “https” (malahan daripada “http”).
  4. Jika Anda menanyakan sistem pembayaran seperti apa yang aman dalam bertransaksi online, maka jawabannya adalah tidak satupun sistem yang benar-benar 100% aman dalam sebuah transaksi online. Mengutip pendapat penggiat teknologi informasi Budi Rahardjo dalam diskusi pada Forum of Incident Response and Security Teams di Bali image30 Maret 2012, bahwa tidak ada satupun di dunia ini sistem elektronik yang sempurna dan benar-benar aman. Termasuk dalam sistem pembayaran online tentunya. Dalam sistem pembayaran online baik menggunakan kartu kredit, internet banking, maupun digital cash masing-masing memiliki sisi kelemahan.

Jenis -Jenis Pembayaran Online & Cara Menerima Pembayaran

  • Paypal

PayPal adalah salah satu alat pembayaran (payment procesors) yang memakai media internet dan sudah sangat banyak digunakan serta dikenal luas, bisa dikatakan sangat trusted/terpercaya serta aman. Paypal dipakai untuk menerima, mentransfer dana, jual beli barang, shopping online, memberikan dan menerima sumbangan, dan jangkauannya pun lintas negara.

  • Alertpay

Fungsi alertpay sama dengan paypal, yaitu untuk bertransaksi secara online. Bedanya, AlertPay tidak membutuhkan kartu kredit untuk verifikasi. Verifikasi dilakukan dengan menggunakan kartu identitas dan dokumen yang pernah dikirim ke alamat anda, misalnya tagihan telepon, tagihan listrik atau yang lain. Untuk biaya pendaftaran, AlertPay tidak membebani anda dengan biaya pendaftaran alias anda bisa daftar gratis di AlertPay.

  • Liberty Reserve

Liberty Reserve merupakan salah satu e-currency yang 100% dibackup oleh U.S. dollars (untuk Account LR-USD), atau oleh Emas (untuk Account LR-gold), dll, yang digunakan sebagai alat pembayaran atau alat investasi anda. Liberty Reserve ini terintegrasi dengan suatu metode pembayaran dalam bentuk rekening/account yang beroperasi secara online, Sehingga orang dapat menggunakan Liberty Reserve sebagai pengganti media pembayaran online yang dalam bentuk tunai (uang). Liberty Reserve adalah LEGAL dan memudahkan transaksi di internet.

  • Western Union

Western Union adalah jasa pengiriman uang dari dan ke berbagai negara di dunia. Western Union menggunakan tekologi elektronik yang secara online dan real time menjangkau ke berbagai pelosok/penjuru dunia termasuk Indonesia. Jutaan orang setiap tahun menggunakan WU sebagai jasa kirim/transfer uang karena aman, mudah, cepat dan terpercaya yang telah melayani banyak negara di dunia.

  • Cek

Cek adalah suatu cara pembayaran yang menginstruksikan suatu lembaga keuangan (misalnya bank), untuk membayar sejumlah nilai tertentu dengan mata uang tertentu dari rekening tertentu-–milik pemberi instruksi-–pada lembaga tersebut. Baik pihak pembayar maupun penerima pembayaran dapat berupa individu maupun badan hukum.

  • Kartu Kredit


Kartu kredit adalah suatu jenis penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal dari kartu plastik yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut. Sebuah kartu kredit berbeda dengan kartu debit, di mana penerbit kartu kredit meminjamkan konsumen uang dan bukan mengambil uang dari rekening.

  • Bank Lokal

Bank-bank yang bediri di Indonesia masuk dalam kategori bank lokal.  BCA dan MANDIRI,   adalah beberapa bank lokal yang paling sering dipergunakan untuk transaksi online.

Beberapa Start Up di Indonesia yang Memiliki Fasilitas E-Payment

  • Kaskus

Kaskus adalah salah satu forum terbesar di Indonesia yang menyediakan fasilitas e-payment gateway bernama Kaspay. Kaspay resmi diluncurkan pada ulang tahun Kaskus yang ke-10. Hingga saat ini Kaspay banyak digunakan oleh anggota forum Kaskus untuk melakukan transaksi jual beli di forum yang dikenal dengan sebutan FJB (Forum Jual Beli).

  • Tokopedia

Tokopedia merupakan start up Indonesia yang memfasilitasi kegiatan belanja online secara aman dan praktis. Pihak penjual dapat memperoleh domain khusus untuk mulai berjualan di Tokopedia. Selanjutnya, para calon pelanggan yang sudah melakukan log in di Tokopedia akan leluasa memilih produk yang diinginkan dan langsung melakukan pembayaran. Selanjutnya, pembayaran tersebut akan masuk ke akun penjual bila pelanggan sudah memberi konfirmasi penerimaan barang. Sangat aman bukan.

  • BukaLapak.com

BukaLapak.com memiliki konsep yang hampir mirip dengan Tokopedia, bedanya anda yang berniat membeli produk tidak perlu melakukan log in untuk dapat menggunakan layanan yang disediakan BukaLapak.com. Pembayaran anda akan masuk ke akun penjual bila anda sudah memberi konfirmasi penerimaan barang.

  • Doku

Sebelum berganti nama menjadi Doku, layanan e-payment yang satu ini bernama NSIApay. Doku menjadi fasilitas gateway untuk pembayaran melalui kartu kredit.

  • Ipaymu

Ipaymu merupakan salah satu fasilitas e-payment yang menawarkan banyak fitur bermanfaat seperti layanan pembayaran dengan kartu kredit, pembayaran secara online, serta untuk menarik atau menyetorkan uang. Fitur yang disediakan oleh Ipaymu memberikan kemudahan bagi para pebisnis yang memiliki toko online.

Contoh Penerapan Sistem Pembayaran Elektronik

INILAHCOM. Bandung - Bank Mandiri, PT Jasa Marga, dan Trans Lingkar Kita Jaya (TLKJ) mengoperasikan pembayaran elektronik pada sejumlah ruas tol. Sistem itu akan dioperasikan di Cikampek, Purbaleunyi, Jagorawi, dan Cinere Jagorawi untuk pengguna Mandiri e-money. Sistem ini diharapkan memudahkan pengguna jalan tol dalam melakukan pembayaran.
SEVP Transaction Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans menjelaskan penggunaan Mandiri e-money pada ruas tol sistem tertutup membuat pengguna jalan tol tidak perlu lagi mengambil Kartu Tanda Masuk elektronik (KTME), tetapi cukup menempelkan e-Toll Card atau varian mandiri e-money lainnya pada reader mesin GTO.
Kemudian, lanjutnya, pengguna memberikan kartu yang sama tersebut kepada petugas di gerbang keluar untuk pembayaran tol dengan nilai pembayaran tergantung dari jarak pemakaian tol. Untuk memudahkan pengguna jalan tol, e-Toll Card akan dijual di ruas-ruas tol tersebut.
E-Toll Card atau varian mandiri e-money lainnya berfungsi sebagai KTME, yakni alat pembayaran tol, pembawa informasi asal gerbang tol, dan golongan kendaraan," ujarnya kepada wartawan di Kantor Jasa Purbaleunyi Kota Bandung, Jumat (12/12).
Dia menjelaskan, penetrasi penggunaan e-money dalam transaksi pembayaran tol masih rendah, sekitar 12%. Hal ini salah satunya disebabkan keterbatasan jumlah reader mesin GTO. Jika jumlah GTO mencapai 70%-80% dari total gardu operasi maka tingkat penetrasi dapat menyentuh 40%-50%.
Selain keterbatasan jumlah reader mesin GTO, tantangan lainnya adalah top up atau isi ulang. Saat ini, isi ulang hanya dapat dilakukan di ATM mengingat kartu menggunakan sistem chip pada kartu untuk transfer dan penyimpanan data.
"Akan kami kembangkan top up melalui handphone dan secara online, mungkin tahun depan," katanya.
Direktur Operasi Jasa Marga Hasanudin mengatakan jumlah ruas tol yang telah terimplementasi pembayaran elektronik mencapai 18 ruas tol dengan jumlah gardu sebanyak 933 unit.
Untuk meningkatkan penetrasi pengguna e-Toll Card, pihaknya menargetkan jumlah GTO sebanyak 30% dari total gardu operasi pada akhir 2014 dan 50% pada tahun 2016.
Menurut dia, sistem pembayaran elektronik akan meningkatkan efisiensi waktu pembayaran. Pembayaran elektronik sistem tapping seperti ini membutuhkan waktu 2-3 detik sedangkan secara manual 4,5 detik.
Pihaknya berharap Mandiri dapat meningkatkan efisiensi waktu proses pembayaran hingga menyentuh 0,5-1 detik. Kerja sama Jasa Marga dengan Mandiri berlangsung hingga 2018, namun sejumlah perusahaan sudah mulai melirik, di antaranya Telkom yang berkomitmen waktu pembayaran hanya 1 detik.
Dia menjelaskan jumlah transaksi pembayaran tol mencapai 3,2 juta kendaraan/hari namun karena masih memakan waktu yang lama maka jumlah antrean mencapai 2,4 juta kendaraan/hari.
"Proses pembayaran yang semakin cepat akan meningkatkan pendapatan Jasa Marga, kalau macet justru kami rugi," pungkasnya.

Sumber:
https://www.maxmanroe.com/mengenal-apa-itu-e-payment-dan-bagaimana-konsep-pembayaran-elektronik.html
http://www.inilahkoran.com/read/detail/2162273/tol-purbaleuyi-gunakan-pembayaran-elektronik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar