PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan melalui
beberapa tahap, dimana masing-masing langkah menghasilkan suatu yang lebih
rinci dari tahap sebelumnya. Tahap awal dari pengembangan sistem umumnya
dimulai dengan mendeskripsikan kebutuhan pengguna dari sisi pendekatan sistem
rencana stratejik yang bersifat makro, diikuti dengan penjabaran rencana
stratejik dan kebutuhan organisasi jangka menengah dan jangka panjang, lazimnya
untuk periode 3 sampai 5 tahun. Masukan (input) utama yang dibutuhkan dalam
tahap ini mencakup:
- Kebutuhan stratejik organisasi
- Aspek legal pendukung organisasi
- Masukan kebutuhan dari pengguna
Tahap-tahap Pengembangan Sistem
Tahap Perencanaan
Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide
pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut
dilontarkan. Dalam tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan
perhatian yang sama besarnya dengan merencanakan
proyek-proyek besar lainnya, seperti perencanaan pengadaan
perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung kantor 15
tingkat.
Keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika proyek
pengembangan sistem informasi direncanakan secara matang, mencakup:
- Ruang lingkup proyek dapat ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi, kegiatan ataun sistem yang mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini? unit mana yang tidak dilibatkan? Informasi ini memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya yang diperlukan.
- Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan akan menunjukkan hal-hal yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga hal-hal demikian dapat dicegah sejak awal.
- Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah dan harus berjalan secara bersamaan/paralel yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi dan kebutuhan untuk efisiensi.
- Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus dipertegas sejak awal.
Tahap Analisis
Ada dua aspek yang menjadi fokus tahap ini, yaitu aspek
bisnis atau manajemen dan aspek teknologi. Analisis aspek bisnis mempelajari
karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah ini
adalah untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling
sesuai dan relevan di organisasi dan mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan
aspek-aspek bisnis terkait yang akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu
terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama
dengan manajer, dan komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting
mencakup kegiatan sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan
sistem
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah
masalahmasalah penting yang harus segera ditangani, analisis penyebab dan
dampak permasalahan bagi organisasi, beberapa kemungkinan skenario pemecahan
masalah dengan kemungkinan dan dampak risiko serta potensinya, dan pilihan
alternatif solusi yang direkomendasikan.
Tahap Perancangan/Desain
Pada tahap ini, tim teknologi informasi bekerja sama dengan
tim bisnis atau manajemen melakukan perancangan komponen-komponen sistem
terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan perancangan teknis dari
teknologi informasi yang akan dibangun, seperti system basis data, jaringan
komputer, teknik koversi data, metode migrasi sistem, dan sebagainya.
Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama tim bisnis
atau manajemen, dan tim teknologi informasi akan melakukan perancangan terhadap
komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: yang akan berpengaruh atau
memiliki dampak tertentu terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan manajer, dan
komite pengarah SIM terlibat dalam titik-titik yang penting mencakup kegiatan
sebagai berikut:
a. Menetapkan rencana penelitian sistem
b. Mengorganisasikan tim proyek
c. Mendefinisikan kebutuhan informasi
d. Mendefinisikan kriteria kinerja sistem
e. Menyiapkan usulan rancangan sistem
f. Menyetujui atau menolak rancangan proyek pengembangan
system
Tahap Pembangunan Fisik/Konstruksi
Berdasarkan desain yang telah dibuat, konstruksi atau
pengembangansistem yang sesungguhnya (secara fisik) dibangun. Tim teknis
merupakan tulang punggung pelaksanaan tahap ini, mengingat semua hal yang
bersifat konseptual harus diwujudkan dalam suatu konstruksi teknologi informasi
dalam skala yang lebih detail.
Dari semua tahapan yang ada, tahap konstruksi inilah yang
biasanya paling banyak melihatkan sumber daya terbesar, terutama dalam hal
penggunaan SDM, biaya, dan waktu. Pengendalian terhadap manajemen proyek pada
tahap konstruksi harus diperketat agar penggunaan sumber daya dapat efektif dan
efisien. Bagaimanapun, hal ini akan berdampak terhadap keberhasilan proyek
sistem informasi yang diselesaikan secara tepat waktu. Akhir dari tahap
konstruksi biasanya berupa uji coba atas sistem informasi yang baru
dikembangkan.
Tahap Implementasi
Tahap implementasi merupakan tahap yang paling kritis karena
untuk pertarna kalinya sistem informasi akan dipergunakan di dalam organisasi.
Ada berbagai pendekatan untuk implementasi sistem yang baru didesain. Pekerjaan
utama dalam implementasi sistem biasanya mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Merencanakan waktu yang tepat untuk implementasi
b. Mengumumkan rencana implementasi
c. Mendapatkan sumberdaya perangkat keras dan lunak
d. Menyiapkan database
e. Menyiapkan fasilitas fisik
f. Memberikan pelatihan dan workshop
g. Menyiapkan saat yang tepat untuk cutover (peralihan
sistem)
h. Penggunaan sistem baru
Pemberian pelatihan (training) harus diberikan kepada semua
pihak yang terlibat sebelum tahap implementasi dimulai. Selain untuk mengurangi
risiko kegagalan, pemberian pelatihan juga berguna untuk menanamkan rasa
memiliki terhadap sistem baru yang akan diterapkan. Dengan cara ini, seluruh
jajaran pengguna akan dengan mudah menerima sistem tersebut dan memeliharanya
dengan baik di masa-masa mendatang.
Tahap Pasca Implementasi
Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah
tahap implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga
dan diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi. Kegiatan yang
dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana pemeliharaan sistem akan
dikelola.
Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem informasi akan
mengalami perkembangan di kemudian hari. Hal-hal seperti modifikasi sistem,
berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, penanganan terhadap
fasilitas pada sistem yang rusak, merupakan contoh dari kasus-kasus yang
biasanya timbul dalam pemeliharaan sistem. Disinilah diperlukan dokumentasi
yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna
untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca-implementasi adalah
berupa suatu aktivitas di mana harus ada personil atau divisi yang dapat
melakukan perubahan atau modifikasi terhadap sistem informasi sejalan dengan
perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
Sumber:
http://abdee-joy.blogspot.com/2010/12/pengembangan-sistem-informasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar